Penanaman Nilai-Nilai Karakter Multikultural pada Warga Dusun Gokerten Bantul
DOI:
https://doi.org/10.30738/ad.v3i1.5230Keywords:
Penanaman, Karakter, MultikulrualAbstract
Secara sosio-kultural, kondisi umum masyarakat dusun Gokerten Desa Srigading pada saat ini rentan akan konflik sosial dikarenakan kurangnya kesadaran terhadap perbedaan pandangan khsusunya dalam memahami budaya dan keagamaan dalam praktek kehidupan sehari-hari. Perbedaan pemahaman budaya, agama dan golongan organisasi seringkali menyebabkan konflik horizontal diantara kelompok masyarakat. Program pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan mendampingi masyarakakat dusun untuk mengetahui dan memecahkan masalah sosial yang mereka hadapi salah satunya adalah konflik horizontal antar kelompok warga dusun berkenaan dengan perbedaan pemahaman tentang budaya dan keagamaan. Metode yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipasi aktif melalui penyuluhan serta sosialisasi pendidikan multikulrutal. Hasil capaian program pengabdian ini diantaranya adalah terbentuknya kesadaran dan integrasi sosial diantara warga masyarakat. Selain itu masyarakat mampu membuat desain pemecahan masalah-masasalah sosial yang mereka hadapi. Hal tersebut dapat dilihat setelah dilakukan rangkaian kegiatan pengabdian seluruh warga Gokerten tidak ada lagi perbedaan pemahaman khususnya dalam hal budaya dan keagamaan. Setelah diadakan pendampingan, masyarakat mampu mehamami dan menerapkan nilai-nilai pendidikan multikultural. Kondisi masyarakat yang demikian diharapkan dapat mewujudkan tatanan rasa aman, tentram, rukun serta terhindar dari berbagai macam bentuk konflik horizontal. Selain itu terjalinnya hubungan harmonis diantara sesama warga dusun dan terhindar dari berbagai macam konflik sosio-kultural.
Â
In socio-cultural conditions, the general condition of the people of Gokerten Village in Srigading Village is currently vulnerable to social conflict due to lack of awareness of the particular differences in understanding culture and religion. Cultural, religious and organizational differences often cause horizontal conflicts among community groups. The community service program is carried out with the aim of assisting hamlet communities to know and solve the social problems they face. The method is carried out using the approach of active participation through counseling and the dissemination of multiculrutal education. The results of the program's achievements include the formation of awareness and social integration among community members. In addition, the community is able to design solutions to the social problems they face. This can be seen after a series of service activities for all residents of Gokerten was no longer a difference in understanding, especially in terms of culture and religion. After holding assistance, the community is able to embrace and apply the values of multicultural education. Such community conditions are expected to create a safe, peaceful, harmonious order and avoid various forms of conflict. Relations between citizens are increasingly harmonious and avoid various kinds of socio-cultural conflicts.
References
Aisyah BM, St, 2014. Konflik Sosial Dalam Hubungan Antar Umat Beragama . Jurnal Dakwah Tabligh, Vol. 15, No. 2.
Bambang Dwi Prasetyo, Estu Widiyowati, Rachmat Kriyantono, 2018. Model Manajemen Konflik berbasis Kearifan Lokal: Konflik Perguruan Pencak Silat Di Madiun Jawa Timur. Jurnal Komunikator Vol. 10 N0. 1 Mei 2018.
Barth, Fredrik, 1969. Ethnic and Boundaries the Social Organizxation of Culture Difference. London: George Allen & unwin: London.
Berger, Peter L dan Luckmann Thomas, 1990. Tafsir Sosial Atas Kenyataan Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3S.
Birch, Anthony Harold, 1989. Nationalism and national integration. Published by the Academic Division of Unwin Hyman Ltd, 15/17 Broadwick Street, London W1V 1FP, UK Unwin Hyman Inc.
Endah R. Chotim, Irwandi, 2017. Analisis Konflik Antara Masyarakat Pemerintah dan Swasta (Studi Kasus di Dusun Sungai Samak, Desa Sungai Samak, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung). JISPO VOL. 7 No. 2 Edisi: Juli-Desember.
Kaufmann, Eric P, 2004. Rethinking ethnicity: majority groups and dominant minorities. Routledge: London.
Munir, Muhammad, 2019. Analisis Konflik Sosial Santri Reguler dan Intensif di TMI Putra Al-Amien Prenduan. ISLAMIC COUNSELING: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, vol. 3, no. 1.
Syamsuddin Amin, M. Ali, 2017. Komunikasi Sebagai Penyebab Dan Solusi Konflik Sosial. Jurnal Common |Volume 1 Nomor 2, Desember.
Zainuddin, Denny, 2016. Analisis Penanganan Konflik Antar Organisasi Kemasyarakatan Di Sumatera Utara (Medan dan Jawa Tengah (Surakarta). Jurnal Hak Asasi Manusia, Volume 7, Nomor 1, Juli.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Everything related to the licensing permission or the use of computer software for the preparation of manuscripts or other matters related to intellectual property rights carried out by the author of the article, the following legal consequences that may arise due to it, are the responsibility of the author of the article.
The work is distributed under Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.