Tradisi Adat Muang Jong Suku Sawang Di Belitung Sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Seni Lukis

Main Article Content

Therta Febratama
Dio Pamola Chandra
Nugroho Heri Cahyono

Abstract

Tradisi Muang Jong merupakan tradisi adat yang diselenggarakan oleh masyarakat Suku Sawang di Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung. Selama berabad-abad masyarakat ini menetap didekat laut dengan memegang nilai-nilai kehidupan leluhurnya serta memiliki kebudayaan yang unik. Nilai-nilai leluhur tersebut hingga sekarang masih dilestarikan. Oleh karena itu, fokus dari permasalahan yang dapat di ambil adalah kurangnya visualisasi mengenai Tradisi Adat Muang Jong Suku Sawang melalui hasil karya Seni Lukis, kurangnya keinginan masyarakat untuk belajar tradisi budaya khususnya tradisi muang jong yang ada di Belitung sebagai salah satu kebudayaan di Indonesia, kurangnya keinginan masyarakat untuk memahami dan memaknai pesan moral dalam tradisi muang jong. Tujuan karya tulis ini adalah  menjelaskan konsep dari penciptaan lukisan, dapat memvisualisasikan makna pada suasana ide penciptaan seni lukis dengan tujuan tradisi muang jong yang berasal dari kabupaten belitung timur, dan dapat mendeskripsikan tema, bentuk dan teknik penciptaan lukisan. Metode penciptaan tugas akhir ini menggunakan metode skema penciptaanya yaitu Eksplorasi, Analisis Data, Perancangan Karya dan Perwujudan Karya Hasil perwujudan karya ini adalah karya seni lukis menggunakan media kanvas. Karya ini menceritakan tentang tradisi adat muang jong suku sawang yang terletak di Belitung provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Karya ini diharapkan sebagai media edukasi kebudayaan dan adat istiadat bagi masyarakat luas.


 

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Therta Febratama, Dio Pamola Chandra, & Nugroho Heri Cahyono. (2023). Tradisi Adat Muang Jong Suku Sawang Di Belitung Sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Seni Lukis. Cilpa: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Rupa, 8(1), 35–45. Retrieved from https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/cilpa/article/view/14064
Section
Artikel

References

Badudu. JS. 2003. Kamus Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa. Jakarta: Kompas

Dr. Nooryan Bahari, M. (2017). Kritik Seni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Fajriana, F. 2008. Upacara Adat Buang Jong pada Masyarakay Suku Sekak di Bangka. Sabda

Gie, 1997. Garis Besar Estetika (Filsafat Keindahan). Yogyakarta: Karya Kencana.

Gie, The Liang. 1996. Filsafat Seni Sebuah Pengantar, Yogyakarta: PBIB

Hanafi, Hasan. 2003. Dari Akidah ke Revolusi: Sikap kita Terhadap Tradisi Lama. Asep Usman Ismail, Suadi Putro dan Abdul Rouf. Jakarta: Paramadina.

Purwana, B. H. S. 2015. Ritual Buang Jong: Identitas Kolektif Komuntas Orang Sawang di Pulau Belitung. Patrawidya.

Soedarso SP. 1987. Tinjauan Seni Sebuah Pengantar Untuk Apresiasi Seni.

Sofyan Salam, S.H. (2020). Pengetahuan Dasar Seni Rupa. Makassar: Badan Penerbit UNM, Percetakan Media Sembilan Sembilan.

Kartika, D.S. 2004, Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains.

Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni.Bandung : ITB Press.

Susanto, Mikke. 2011. Diksi Rupa (Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa). Yogyakarta: DictiArt Lab & Djagad Art House.

Fajriana, F. (2008). Upacara Adat Buang Jong pada Masyarakat Suku Sekak di Bangka. Sabda, 3 (2), 1-12

H. Munir Salim : Bhinneka Tunggal Ika sebagai Perwujudan Ikatan Adat-Adat Masyarakat Adat Nusantara. Vol.6/No.1/Juni 2017: Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Alauddin Makassar.

Bintari Abdi Negara. 2017 : Fungsi Tari Ancak dalam Upacara Ritual Muang Jong bagi Masyarakat Suku Sawang di Kabupaten Belitung. ISI Yogyakarta.

Rinaldo dan Sukmayadi. 2022 : Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Tradisi Muang Jong (Selamatan Laut) Suku Sawang di Desa Selinsing Kabupaten Belitung Timur. Jurnal Civicus. Vol. 22 No. 1.

Susanto, Moh. Rusnoto. 2013. Visi Baru: Kekuatan Imajinasi dan Kebaruan-kebaruan Estetik. Yogyakarta: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

Most read articles by the same author(s)