PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DENGAN BIO AKTIVATOR DI KENAGARIAN PANCUNG TABA KECAMATAN BAYANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN
Keywords:
Pelatihan, Pupuk Organik Cair, BioakivatorAbstract
Peningkatan produksi di bidang pertanian mempengaruhi pendapatan dan kesejahteraan petani. Salah satu faktor yang menentukan produksi pertanian adalah tersedianya hara yang cukup bagi tanaman melalui pemupukan. Pupuk yang diberikan selain pupuk kimia (anorganik) juga dapat diberikan pupuk organik cair (POC). Pupuk organik cair penting dalam memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan ketersediaan hara yang dibutuhkan tanaman. Pengabdian bertujuan agar petani memahami pentingnya pupuk organik cair dan mampu membuat dan mengembangkan secara mandiri sebagai pupuk alternatif dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Pengabdian dilakukan dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik cair. Pupuk organik cair menggunakan bahan baku lokal yang berasal dari kotoran hewan dan limbah pertanian seperti kotoran ternak dan sekam yang diperkaya dengan bioaktivator seperti EM4 dan Trico G. Pengabdian telah dilakukan menunjukkan petani telah memiliki pemahaman tentang pemanfaatan pupuk organik cair dan secara teknis sudah bisa menyiapkan dengan baik. Pupuk organik cair yang baik mutunya dapat diperoleh melalui suatu proses fermentasi selama 14 hari dan selanjutnya dapat diaplikasi secara berulang-ulang untuk berbagai jenis tanaman budidaya.
References
Djuarnani, N, Kristian, & Setiawan. B.S. (2005). Cara Cepat Membuat Kompos. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Sundari. E, E. Sari, Rinaldo. R. (2012). Pembuatan pupuk organik cair menggunakan bioaktivator Bioscb dan EM4. Prosiding SNTK TOPI. https://www.academia.edu
Fatirahma, F, & Kastono, D. (2020). Pengaruh Pupuk Organik Cair Terhadap Hasil Bawang Merah (Allium cepa L.) di Lahan Pasir. Vegetalika, 9(1), 305. https://doi.org/10.22146/veg.47792
Febrianna, M., Prijono, S., & Kusumarini, N. (2018). Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Untuk Meningkatkan Serapan Nitrogen Serta Pertumbuhan Dan Produksi Sawi (Brassica juncea L .) Pada Tanah Berpasir. Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 5(2), 1009–1018.
Handoko, B., Rochman, B. N, & Kurniawati. A. (2020). Konsentrasi Larutan Gula dan Efektif Mikroorganisme Terhadap Kualitas Pupuk Organik Cair Sampah Pasar. Jurnal.Polibara., 6(1), 1–6. https://jurnal.polibara.ac.id/index.php/agrosains/article/view/104
Huda, K.M, Latifah, & Prasetyo, T.A (2013). Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Urin Sapi Dengan Aditif Molasses Metode Fermentasi. Indonesian Journal of Chemical Science, 2(3). https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijcs/article/view/1993
Jalaluddin, J., ZA, Nasrul., & Syafrina, R. (2017). Pengolahan Sampah Organik Buah- Buahan Menjadi Pupuk Dengan Menggunakan Effektive Mikroorganisme. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 5(1), 17. https://doi.org/10.29103/jtku.v5i1.76
Jamilah, & Novita, E. (2016). Pengaruh Pupuk Organik Cair Crocober Terhadap Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Ipteks Terapan, 2(8), 67–73. http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/jit/article/view/340-1532/121
Juliana, Umrah, & Asrul. (2017). Pertumbuhan Miselium Trichoderma sp. pada Limbah Cair Tempe dan Limbah Air Kelapa. Biocelebes, 11(2), 52–59.
Lepongbulan, W., Tiwow, V. M. A., & Diah, A. W. M. (2017). Analisis Unsur Hara Pupuk Organik Cair dari Limbah Ikan Mujair (Oreochromis mosambicus) Danau Lindu dengan Variasi Volume Mikroorganisme Lokal (MOL) Bonggol Pisang. Jurnal Akademika Kimia, 6(2), 92. https://doi.org/10.22487/j24775185.2017.v6.i2.9239
Likur, A.A.A, Talahaturuson, A., & Rumahlewang, W. (2016). Pertumbuhan Agens Hayati Trichoderma harzianum Dengan Berbagai Tingkat Dosis Pada Beberapa Jenis Kompos. Jurnal Budidaya Pertanian, 12(2), 89–94. https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/bdp/article/view/328/286
Charisma, M, Y. S.Rahayu, & Isnawati. (2012). Pengaruh Kombinasi Kompos Trichoderma Dan Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.) Merill) pada Media Tanam Tanah Kapur. LenteraBio, 1(3), 111–116.
Meriatna, Suryati, & Fahri, A. (2019). Pengaruh Waktu Fermentasi dan Volume Bio Aktivator EM4 (Effective Microorganisme) pada Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Buah-Buahan. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 7(1), 13.
https://doi.org/10.29103/jtku.v7i1.1172
Musnamar, E. I. (2003). Pupuk organik padat. Penebar Swadaya. Jakaarta.
Niis, A., & Nik, N. (2017). Pengaruh Dosis dan Frekuensi Aplikasi Pupuk Organik Cair (POC) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi (Oryza sativa L.). Savana Cendana, 2(01), 4–7. https://doi.org/10.32938/sc.v2i01.77
Nur, T., Noor, A. R., & Elma, M. (2018). Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Sampah Organik Rumah Tangga Dengan Bioaktivator EM4 (Effective Microorganisms). Konversi, 5(2), 5. https://doi.org/10.20527/k.v5i2.4766
Nurlianti, & Prihanani. (2018). Peran Dekompeser dalam Pembuatan Kompos dari Limbah Padi dan Limbah Sawit. Jurnal Agroqua, 16(1), 32–41.
Pangaribuan, D. H., Ginting, Y. C., Saputra, L. P., & Fitri, H. (2017). Aplikasi Pupuk Organik Cair dan Pupuk Anorganik terhadap Pertumbuhan, Produksi, dan Kualitas Pascapanen Jagung Manis (Zea mays var. saccharata Sturt.). Jurnal Hortikultura Indonesia, 8(1), 59. https://doi.org/10.29244/jhi.8.1.59-67
Ramadhan, B. W., Putra, I. H., & Ratnawati, R. (2019). Pemanfaatan Limbah Buah Untuk Pupuk Organik Cair Dengan Penambahan Bioaktivator EM4. Jurnal Sains &Teknologi Lingkungan, 11(1). https://doi.org/10.20885/jstl.vol11.iss1.art4
Rangkuti, N. P. J., Mukarlina, & Rahmawati. (2017). Pertumbuhan Bayam Merah (Amaranthus tricolor L .) yang diberi Pupuk Kompos Kotoran Kambing dengan Dekomposer Trichoderma harzianum. Jurnal Protobiont, 6(3), 18–25.
Roidah, I. S. (2013). Manfaat Penggunaan Pupuk Organik untuk Kesuburan Tanah. Jurnal Bonorowo, 1(1), 30–43.
Sepwanti, C., Rahmawati, M., & Kesumawati, E. (2014). Pengaruh Varietas Dan Dosis Kompos Yang Diperkaya Trichoderma harzianum Terhadap Pertumbuhan dan Hasi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.). Jurnal Kawista Agroteknologi, 1(1), 68– 74.
Sutedjo, M. M. (2010). Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta
Suwardiyono, S., Maharani, F., & Harianingsih, H. (2019). Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Air Rebusan Olahan Kedelai Menggunakan Effective Mikroorganisme. Jurnal Inovasi Teknik Kimia, 4(2). https://doi.org/10.31942/inteka.v4i2.3024
Suyanto, A., & Irianti, A. T. P. (2015). Efektivitas Trichoderma sp dan Mikro Organisme Lokal (MOL) Sebagai Dekomposer Dalam Meningkatkan Kualitas Pupuk Organik Alami Dari Beberapa Limbah Tanaman Pertanian. Agrosains, 12(2), 1–7.
Widyabudiningsih, D., Troskialina, L., Fauziah, S., Shalihatunnisa, S., Riniati, R., S. Djenar, N., Hulupi, M., Indrawati, L., Fauzan, A., & Abdilah, F. (2021). Pembuatan dan Pengujian Pupuk Organik Cair dari Limbah Kulit Buah-buahan dengan Penambahan Bioaktivator EM4 dan Variasi Waktu Fermentasi. IJCA (Indonesian Journal of Chemical Analysis), 4(1), 30–39. https://doi.org/10.20885/ijca.vol4.iss1.art4
Yasin, S. M. (2016). Respon Pertumbuhan Padi (Oryza sativa L.) Pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Organik Cair Daun Gamal. Jurnal Galung Tropika, 5(1), 20–27. https://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/129
Yuniarti, A., Suriadikusumah, A., & Gultom, J. U. (2017). Pengaruh Pupuk Anorganik dan Pupuk Organik Cair Terhadap pH, N-total, C-organik, dan Hasil Pakcoy pada Inceptisols. Prosiding Pertanian Dan Tanaman Herbal Berkelanjutan Di Indonesia, 213–219.