Penguatan Pendidikan Karakter Siswa Melalui Gerakan Literasi (Studi di SLB N 1 Gunungkidul)

Abstract

Permasalahan karakter merupakan permasalahan yang masih menjadi perbincangan publik. Terlihat dari beberapa keramaian yang terjadi pada dunia digital saat ini mengenai tingkah laku atau perbuatan anak yang menyimpang dari nilai dan/atau norma yang berlaku. Oleh karena itu, melalui kebijakannya Pemerintah mengeluarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti untuk meningkatkan karakter pada anak. Tujuan penelitian ini adalah pertama, untuk mengetahui penguatan pendidikan karakter melalui gerakan literasi sekolah. Kedua, untuk mengetahui implementasi penguatan karakter melalui gerakan literasi sekolah di SLB N 1 Gunungkidul. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan penyajian data menggunakan pola deskriptif.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah untuk menguatkan karakter anak. Gerakan literasi tersebut diimplementasikan dengan adanya enam literasi dasar, berupa : Literasi Baca-tulis, Literasi Sains, Literasi Teknologi informasi dan komunikasi, Literasi Budaya, Literasi Keuangan dan Literasi Kewarganegaraan. Adapun kegiatan pelaksanaan program gerakan literasi sekolah di SLB N 1 Gunungkidul cukup baik.