Analisis Nilai Karakter Melalui Pemanfaatan Media Buku Cerita Anak Hebat di TK ABA Kedungpoh, Nglipar, Kabupaten Gunungkidul.
Main Article Content
Abstract
Abstrak
Buku cerita merupakan sebuah sarana yang dapat dimanfaatkan dalam memperoleh pengetahuan dan dijadikan sebagai hiburan, untuk memotivasi anak agar gemar membaca.Pada buku cerita anak,cerita didalamnya dibuat sesuai dengan karasteristik anak agar mudah difahami oleh anak-anak serta terdapat nilai karakter.Nilai karakter dalam sebuah cerita anak diharapkan dapat memberikan kesan dan gambaran dalam menanamkan nilai karakter pada anak.Nilai karakter merupakan akhlak atau budi pekerti baik yang dimiliki manusia.Terdapat 18 nilai karakter yang dikembangkan dalam pendidikan, yaitu(1) religius,(2) jujur,(3) tolerasnsi,(4) disiplin,(5) kerja keras,(6) kreatif,(7) mandiri,(8) demokratis,(9) rasa ingin tahu,(10) semangat kebangsaan,(11) cinta tanah air,(12) menghargai prestasi,(13) bersahabat/komunikatif,(14) cinta damai,(15) gemar membaca,(16) peduli lingkungan,(17) peduli social, dan (18) tanggung jawab.Nilai karakter perlu ditanamkan sejak dini kepada anak, karena selain memiliki kemampuan kognitif dan keterampilan yang baik, anak-anak harus berkarakter dan memiliki kepribadian yang baik pula. Pada saat ini,pemilihan buku cerita pada anak perlu dilakukan agar pesan yang didapat oleh anak dapat menumbuhkan nilai karakter yang terdapat pada buku cerita anak hebat karya Tim penulis buku Anak Jawa Timur. Buku cerita ini memiliki 16 cerita berbeda dan setiap cerita ditulis oleh dua orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi. Metode ini digunakan untuk menganalisis nilai nilai karakter yang terdapat pada isi buku cerita anak hebat. Berdasarkan analisis, nilai-nilai karakter yang ditemukan pada buku cerita anak hebat sebanyak 14 nilai karakter, yaitu nilai karakter (1) religius, (2) jujur, (3) disiplin, (4) kerja keras, (5) kreatif, (6) mandiri, (7) rasa ingin tahu, (8) cinta tanah air, (9) menghargai prestasi, (10) bersahabat/komunikati, (11) cinta damai, (12) gemar membaca, (13) peduli social, dan (14) tanggung jawab.
Kata kunci: Buku cerita, Nilai karakter, Buku cerita anak hebat
Abstract
Story books are a tool that can be utilized in gaining knowledge and used as entertainment,to motivate children to love reading. In children’s story books, the stories inside are made according to the characteristics of the child so that they are easily understood by children and there are character values. The value of characters in a child’s story is expected to give an impression and picture in instilling character values in children. Character value is a good character or character possessed by humans. There are character values developed in education, namely (1) religious, (2) honest, (3) tolerance, (4) discipline, (5) hard work, (6) creative, (7) independent, (8) democratic, (9) curiosty, (10) national spirit, (11) love for the homeland, (12) appreciate achievement, (13) friendly/communicative, (14) love for peace, (15) love to read, (16) care for the environment, (17) social care, and (18) responsibility. Character values need to be instilled early on in children, because in addition to having good cognitive abilities and skills, children must be characterized and have good personalities. At this time, the selection of story books for children needs to be done so that the messages obtained by children can foster character values in children.This study analyzes the character values found in the cerita anak hebat books by Tim penulis Buku anak jawa timur. This storybook has 16 different stories and each story is written by two people. The method used in this study is the content analysis method. This method is used to analyze character values contained in the contents of the story of the cerita anak hebat book. Based on the results of the analysis, the character values found in cerita anak hebat book are 14 character values, namely the value of character (1) religious, (2) honest, (3) discipline, (4) hard work, (5) creative, (6) independent, (7) curiosity, (8) homeland love, (9) appreciating achievement, (10) friendly/communicative, (11) peach-loving, (12) fond of reading, (13) caring socially, (14) responsibility.
Keywords: Children’s story book, Character Value, and Cerita Anak Hebat Book
Article Details
References
Pendahuluan
Buku cerita anak adalah buku khusus anak yang menceritakan suatu peristiwa nyata atau khayalan. Buku cerita anak dibuat sesuai karasteristik anak agar mudah dipahami oleh anak-anak. Di dalam buku cerita anak terdapat pesan yang hendak disampaikan, dan biasanya terdapat nilai-nilai karakter. Nilai karakter merupakan akhlak yang baik yang dimiliki manusia. Nilai karakter perlu ditanamkan sejak dini pada anak, karena selain memiliki kemampuan kognitif dan ketrampilan yang baik, anak-anak harus berkarakter dan memiliki kepribadian yang baik pula. Pada saat ini, pemilihan buku cerita pada anak perlu dilakukan agar pesan yang didapat oleh anak dapat menumbuhkan nilai karakter pada anak.
Salah satu buku cerita anak adalah cerita anak hebat. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya nilai-nilai karakter pada buku cerita anak hebat karya Tim penulis jatim.
Lickona (2018) mengemukaan nilai karakter merupakan sikap dan perilaku yang mengetahi, menginginkan, serta bertindak hal yang baik. Sedangkan Yaumi (2016) memaparkan definisi nilai karakter yaitu rasa ingin yang dimiliki individu untuk melakukan sesuatu yang dinilai baik secara sadar. Zubaedi (2011) mengemukakan nilai-nilai karakter yang dikembangkan di pendidikan Indonesia yang berdasarkan agama, pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. Terdapat 18 nilai karakter yang dikembangkan yaitu (1) religious, (2) jujur,(3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli lingungan, (17) peduli social, dan (18) tanggung jawab.
Nilai religious merupakannilai yang menggambarkan sikap serta perilaku seseorang yang patuh dan taat dalam menjalankan ajaran agama yang dianutnya, bersikap toleransi pada pelaksanaan agama lain serta dapat hidup rukun dalam keberagaman agama.
Nilai jujur merupakan perilaku yang selalu berupaya menjadikan dirinya pribadi yang dapat di percaya dalam perkataan, tindakan, dan segala hal.
Nilai toleransi merupakan perilaku yang menerima dan menghargai perbedaan yang ada, seperti agama, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan yang berbeda dengan dirinya.
Nilai disiplin merupakan nilai yang menggambarkan perilaku patuh, taat, serta tertib, dalam segala peraturan dan ketentuan yang dibuat. Peribadi yang menerapkan nilai disiplin akan berusaha tidak melanggar ketentuan yang berlaku dan merasa tidak nyaman jika melanggar.
Nilai kerja keras merupakan nilai yang menunjukan perilaku seseorang yang bersungguh-sungguh dalam melakukan dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.serta mengatasi segala hambatan yang ditemukan.
Nilai kreatif adalah perilaku seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang baru dari yang sudah dimiliki dan sudah ada, seperti cara berfikir yang inovasif.
Nilai mandiri merupakan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas dan segala hal. Seseorang yang mandiri akan percaya pada kemampuan dirinya.
Nilai demokratis adalah nilai yang menunnjukan cara berfikir serta perilaku seseorang yang menilai bahwa orang lain memiliki kesamaan hak dan kewajiban dengan dirinya.
Nilai semangat kebangsaan adalah perilaku yang meletakan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi dan kelompok.
Nilai cinta tanah air menunjukan perilaku, sikap, serta cara berfikir yang setia, peduli, dan memberi penghargaan tinggi pada bahasa serta segala aspek kehidupan bangsa.
Nilai menghargai prestasi menunjukan sikap dan tindakan seseorang untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain serta mengakui keberhasilan orang lain dan menghormatinya.
Nilai bersahabat/komunikatif merupakan tindakan yang menunjukan rasa senang berinteraksi dengan orang lain dan merasa aman dengan kehadiran dirinya.
Nilai gemar membaca menunjukan perilaku yang membiasakan untuk membaca berbagai bacaan untuk memperoleh informasi dan pengetahuan.
Nilai peduli lingkungan menunjukan perilaku yang menjaga lingkungan dari kerusakan.
Nilai peduli social menunjukan perilaku yang selalu membantu orang lain dan masyarakat.
Nilai tanggung jawab menunjukan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang diberikan.
Metode Penelitian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut wimmer & Dominick dalam suyanto dan sutinah (2013) metode analisis isi ini adalah suatu metode yang digunakan untuk mempelajari dan menganalisis pesan yang tampak secara sistimatik dan obyektif. Sugiyono (2016) memaparkan bahwa penelitian kualitatif berlandaskan filsafat postpositivisme, yaitu memandang suatu obyek atau keadaan secara menyeluruh berdasarkan keadaan obyek atau keadaan yang alami, yaitu berkembang sesuai kenyataan, apa adanya, dan tidak direkayasa. Hal ini sejalan dengan pernyataan Dabbs dalam Berg dan Lune (2014) “the notion of quality is essential to the nature things. Qualitative research, thus, refers to the meanings, concepts, syimbols, and descriptions of things”
Metode yang digunakan adalah analisis isi. Metode analisis isi merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis hasil komunikasi baik berupa lisan maupun tulisan, diantaranya novel, berita, komik, teks, pidato, cerita dan lain sebagainya serta dapat diaplikasikan dalam dunia pendidikan.(fraenkel dan wallen dalam muthmainah & Wulan, 2016) metode ini digunakan untuk menganalisis penggalan-penggalan dari cerita pada buku cerita anak hebat karya Tim penulis buku anak Jatim untuk diketahui nilai-nilai karakter apa saja yang terkadang di dalamnya.
Penelitian ini diaksanakan di TK ABA KEDUNGPOH, Nglipar Kabupaten Gunungkidul, dan dimulai pada hari kamis, 24 juni 2021. Pengumpulan data dilakukan pada hari senin, 12 juli 2021. Kemudian data yang diperoleh di analisis dan dikembangkan.
Instrument dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri dan dibantu oleh guru di TK ABA Kedungpoh, Nglipar, Kabupaten Gunungkidul. Hal ini sesuai Sugiyono (2016) dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Creswell (2018) mengemukakan “ Para peneliti kualitatif sebenarnya menjadi satu-satunya dalam mengumpulkan informasi.”
Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Tahap pertama yaitu pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menemukan data-data berupa tuturan serta penggalan cerita yang menunjukan nilai-nilai karakter dengan cara memberikan nomor. Bagian cerita yang tidak menunjukan nilai-nilai karakter tidak dihitung atau diabaikan dalam penelitian ini.
Tahap kedua yaitu reduksi data. Mereduksi data menurut sugiyono (2016) yaitu merangkum, memfokuskan pada hal yang penting, memilih hal-hal yang pokok, menemukan pola, serta membuang yang tidak perlu. Pada hal ini peneliti dan penulis mengemukakan ciri-ciri dari nilai-nilai karakter yang muncul pada setiap data temuan dan mengelompokan hasil identifikasi sesuai 18 nilai karakter.
Tahap ketiga yaitu penyajian data. Data temuan yang di temukan ciri-ciri nilai karakternya dan dikelompokan berdasarkan 18 nilai karakter yaitu (1) religious, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/komunikasi, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli social, (18) tanggung jawab.
Tahap terakhir yaitu menarik kesimpulan/verifikasi. Pada tahap ini peneliti menyimpulkan data, yaitu menyimpulkan nilai-nilai karakter yang terdapat pada buku cerita anak hebat karya Tim penulis buku anak jatim. berdasarkan hasil penelitian.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Buku cerita anak hebat merupakan karya Tim penulis buku jatim. Didalam buku tersebut terdapat 16 cerita yang dibuat sesuai karasteristik anak, halaman buku berjumlah 162, dan di terbitkan oleh PT gramedia. Berdasarkan hasil penelitian, data berupa penggalan-penggalan cerita yang mengandung nilai karakter ditemukan 115 penggalan dan nilai karakter yang di temukan dalam buku tersebut adalah sebanyak 14 nilai karakter, yaitu nilai karakter religious, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli social, dan tanggung jawab. Hasil penelitian tersebut di paparkan sebagai berikut.
Nilai karakter religious
Nilai religious merupakan nilai yang berkaitan dengan agama, yaitu hubungan manusia dengan keyakinan pada Tuhan. Berdasarkan hasil penelitian, nilai religious yang ditemukan dalam buku cerita penyesalan rosi adalah sebanyak lima penggalan cerita, nilai religious di gambarkan dengan mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan, yaitu merasa bersyukur pada Allah karena telah memberikan hadiah terindah di hidup seseorang. Hal ini digambarkan sesuai penggalan cerita yang terdapat pada cerita hadiah istimewa untuk mama adalah sebagai berikut.
Kubalas pelukan mama erat-erat, lalu kubisikan bahwa bagiku, mama lah hadiah terindah dan teristimewa yang telah dikirimkan Allah buatku! I love ma! (kristiani, rifa’I, muhadi, sugiarto, IP, ramdan, Anggen, Puspita, 2017:32)
Sebanyak empat penggalan, nilai religious yang ditemukan yaitu memanjatkan doa pada Tuhan, yaitu memohon untuk didoakan kepada Allah sebelum memulai pertandingan. Hal ini sesuai dengan penggalan cerita yang terdapat pada cerita putri istimewa, yaitu sebagai berikut.
Kupeluk Carissa erat sekali.”doakan aku ya”tak lama kemudian tiba giliranku. (kristiani, Rifa’I, Muhandi, Sugiarto, IP, Ramadan, Anggen, Puspita, 2017:61)
Nilai karakter jujur
Nilai jujur merupakan nilai yang berkaitan dengan diri sendiri dan orang lain. Jujur dapat dicontohkan dengan mengatakan yang sebenarnya, tidak berbohong, meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat dan tidak melakukan yang diperbuat, dan tidak melakukan kecurangan.
Berdasarkan hasil penelitian, nilai karakter jujur yang ditemukan adalah sebanyak Sembilan penggalan cerita, sebanyak dua penggalan, nilai jujur ditunjukan dengan tidak melakukan sebuah kecurangan. Hal ini yang ditemukan dalam cerita Supri dan Puisi.
Tadi panitia ulang tahun sekolah menghubungi bapak. Jadwal acara padat. Setelah dihitung ulang, durasi acara terlalu panjang. Beberapa tampilan terpaksa dihilangkan. Acara baca puisi dipersingkat, hanya ada tiga pembaca puisi. Pak arya menghela nafas. ( Kristiani, Rifa’I, Muhandi, Sugiarto, IP, Ramadan, Anggen, Puspita,2017:126)
Sebanyak dua penggalan, nilai jujur ditunjukan dengan tindakan seseorang yang tidak boleh berbohong serta permintaan maaf atas kesalahan yang diperbuat. Hal ini sesuai dengan penggalan pada cerita Temanku Made.
“wawan, mama percaya kamu tak suka bohong. Kamu hanya cepat menuduh tanpa memastikan dulu jalan keluarnya adalah mengakui kesalahan dan meminta maaf” ucap mama sambil memelukku. (Kristiani, Rifa’I, Muhandi, Sugiarto, IP, Ramadan, Anggen, Puspita, 2017: 18)
Sebanyak lima penggalan, nilai karakter jujur ditunjukan dengan menyatakan sebuah kebenaran, yaitu menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi pada seseorang.
Nilai karakter disiplin
Berdasarkan hasil penelitian, nilai karakter disiplin yang ditemukan yaitu sebanyak tiga penggalan. Terdapat satu penggalan yang menunjukan perilaku disiplin terhadap aturan dikelas, yaitu pada cerita Mengapa Tidak Menyalin. mengapa tidak menyalin, yaitu sebagai berikut.
Aku menghitung kancing di bajuku. Salin..tidak..salin..tidak..salin! keringatku menetes, namun hatiku merasa tak nyaman. Tidak! Aku tak mau menyalin jawaban itu. Aku akan mengerjakan sendiri semua soal ini. (kristiani, Rifa’I, Muhandi, Sugiarto, IP, Ramadan, Anggen, Puspita, 2017: 9)
Esok harinya, tepat pukul tujuh pagi kami sudah duduk rapi di kelas. (Kristiani, Rafa’i, Muhandi, Sugiyarto, IP, Ramadan, Anggen, Puspita,2017:6)
Penggalan yang menunjukan perilaku disiplin terhadap aturan permainan digambarkan dengan seorang wasit yang harus memahami segala aturan dalam permainan bola voli. Hal ini terdapat di dalam cerita Bola Voli Seta adalah sebagai berikut.
“wasit harus adil, wasit juga harus paham aturan permainan seperti kapan
bola dikatakan masuk dan setiap pemain harus sesuai tugasnya, seperti tosser tak boleh men-smash bola”jelas seta menyakinkan. (Kristiani, Rifa’i, Muhandi, Sugiyarto,IP, Ramadan,Anggen,Puspita,2017:110)
sikap disiplin ditujukan dengan tertib dalam mengikuti gerakan-gerakan dalam sebuah seni bela diri, yaitu harus mengikuti langkah-langkah serta aturan. Hal ini ditemukan pada penggalan cerita sang pendekar wushu, yaitu sebagai berikut,
tak lama attar pun mengambil posisi hormat ala pendekar wushu, kemudian memainkan jurus-jurus lambat. Semakin lama gerakan attar semakin gesit. Tubuh dan pedangnya meliuk seperti pita yang dimainkan dengan cepat. Badannya berputar seiring dengan gerakan pedang.(Kristiani, Rifa’i, Muhandi, Sugiyarto, IP, Ramadan, Anggen, Puspita, 2017:165)
Nilai karakter kerja keras
Nilai karakter kerja keras menunjukan usaha sungguh-sungguh seseorang
Dalam mencapaisesuatu yang diinginkan, seperti dalam berusaha keras mengikuti lomba dan giat berlatih untuk belajar. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan tiga belas penggalan yang mengandung nilai karakter kerja keras,
Nilai kerja keras ditunjukan dalam salah satu penggalan, yaitu giat berlatih teater sampai hari terakhir latihan. Hal ini terdapat pada cerita Mira Sang Dewi Akasia, yaitu sebagai berikut.
Hari ini latihan terakhir kelompok teater sekolah kami. Telah dua bulan lebih kami berlatih.(Kristiani, Rifa’i, Muhandi, Sugiyarto, IP, Ramadan, Anggen, P uspita,2017:145)
Nilai karakter kreatif.
Nilai karakter kreatif pada penelitian ini ditemukan sebanyak Sembilan
Penggalan. Nilai karakter ditunjukan dengan kemampuan seseorang dalam mengatasi suatu masalah terdapat pada penggalan cerita Ayu dan bunyi ting-ting, yaitu sebagai berikut,
Ibu bekerja sebagai karyawan biasa. Untuk menambah penghasilan, kami menjual es jus buah di depan rumah. (Kristiani, Rifa’I, Muhandi, Sugiyarto, IP, Ramadan, Anggen, Puspita,2017:86).
Nilai karakter kreatif juga di tunjukan dengan memanfaatkan sesuatu dengan benda-benda disekitar untuk menjadikan alat musik. Hal ini terdapat pada cerita Ayu dan bunyi ting-ting.
“aku tahu!aku akan bermain music dengan gelas” ucapku girang. (Kristiani, Rifa’I, Muhandi, Sugiarto, IP, Ramadan, Anggen, Puspita 2017:88)
Nilai karakter mandiri
Nilai karakter mandiri di temukan sebanyak tiga penggalan. Berdasarkan
Hasil penelitian, nilai-nilai karakter digambarkan dengan kemampuan seseorang dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas tanpa bantuan orang lain karena tugas tersebut merupakan tanggung jawabnya. Hal ini berdasarkan penggalan cerita Melukis Senja, yaitu sebagai berikut. “bagus, sekarang kamu susun dari kartu-kartu ini kata ‘baca’ lalu dengan ragu-ragu viko menyusun kartu-kartu membentuk tulisan yang diminta ibunya.(Kristiani, Rifa’I, Muhandi, Sugiyarto, IP, Ramadan, Anggen, Puspita,2017:49).
Nilai karakter rasa ingin tahu.
Nilai karakter rasa ingin tahu ditemukan sebanyak 23 penggalan.
Sebanyak 16 penggalan, nilai karakter rasa ingin tahu digambarkan dengan tuturan tokoh pada penggalan yang menunjukan rasa ingin tahu dengan apa yang dilihat, seperti yang ditemukan pada cerita Temanku Made, yaitu sebagai berikut.”aku mendekati mama yang sedang merekatkan kain ke stoples. Mama memperhatikanku. ‘Eh, wawan kenapa? Kok wajahnya murung gini?” (Kristiani, Rifa’I, Muhandi, Sugiyarto, IP, Ramadan, Anggen, Puspita 2017:17)
Sebanyak tujuh penggalan, nilai karakter yang ditemukan menunjukan rasa ingin tahu dengan apa yang didengar, seperti rasa inin tahu seorang guru yang bertanya pada siswanya karena tiba-tiba, seseorang akan mencari tahu suara apa dan apa penyebabnya. Hal ini ditemukan dalam cerita Putri Istimewa, yaitu sebagai berikut, “tapi tak lama kemudian terdengar suara tawa disekelilingku.”Hai anak-anak, ada apa?”Tanya ibu ami setelah membalikan badan kearah kami.(Kristiani, Rifa’I, Muhandi, Sugiyarto, IP, Ramadan,Anggen, Puspita 2017:61)
Nilai karakter cinta tanah air
Niali karakter cinta tanah air yang ditemukan dalam cerita adalah
Sebanyak satu penggalan nilai karakter tersebut menunjukan siswa yang mengenakan pakaian tradisional Indonesia. Hal ini sesuai dengan penggalan yang ditemukan dalam cerita Hadiah Istimewa Untuk Mama, yaitu sebagai berikut,”pagi itu semua anak berbaris dalam kostum tradisional nusantara.(Kristiani, Rifa’I, Muhandi, Sugiyarto, IP, Ramadan, Anggen, Puspita,2017:30).
Nilai karakter menghargai prestasi
Berdasarkan hasil penelitian, didalam buku cerita Anak Hebat ditemukan
Sebanyak enam penggalan. Nilai karakter menghargai prestasi ditunjukan dengan sikap mengakui kemampuan yang dimiliki seseorang, seperti memberikan ucapan selamat, pujian. Nilai karakter menghargai prestasi juga ditujukan dengan memberikan sebuah dorongan untuk seseorang agar menghasikan sesuatu yang berguna bagi orang lain.
Berikut adalah penggalan dari cerita Mengapa Tidak Menyalin yang menggambarkan pemberian selamat atas prestasi yang dicapai,yaitu lolos seleksi olimpiade di sekolah. “Kulihat teman-teman bersorak sorai menerima ucapan selamat dari bum aria.(Kristiani, Rifa’i, Muhandi, Sugiarto, IP, Ramadan, Anggen, Puspita,2017:11).
Penggalan yang menunjukan pemberian pujian ditemukan didalam cerita Temanku Made,yaitu memberikan pujian pada kemampuan seseorang temannya dalam menendang bola”aku terus berkata penuh semangat.”teman-temanku pun mau memaafkanku. Jadinya sekarang aku makin seru bermain! Made mau bergabung juga. Ternyata dia pandai menendang bola, Ma! Hebat pokonya! Semoga dia segera mau berangkat sekolah sendiri ya, Ma!”(Kristiani, Rifa’I, Muhandi, Sugiarto, IP, Ramadan, Anggen, Puspita,2017:22).
Nilai karakter bersahabat
Nilai karakter bersahabat/komunikatif yang ditemukan ada sebanyak
lima penggalan. Berdasarkan hasil analisis penelitian, nilai yang ditujukan dengan keinginan seseorang untuk bergaul dengan yang lain dan merasa senang dengan hal itu. Berikut adalah penggalan yang ditemukan dalam cerita Melodi Istimewa, yaitu keinginan seseorang untuk berkenalan dengan dua anak perempuan yang dilihatnya sedang asyik bersepeda. Ia melihat dua anak perempuan seusianya asyik bersepeda “aku ingin sekali berkenalan dengan mereka,”katanya.(Kristiani, Rifa’I, Muhandi, Sugiarto, IP, Ramadan, Anggen, Puspita.2017:114).
Nilai karakter cinta damai
Nilai cinta damai ditemukan sebanyak empat penggalan dalam buku
Cerita. Berdasarkan hasil penelitian, nilai cinta damai ditunjukan dengan menerima kekurangan, seseorang, memberikan rasa aman, dan memberikan ketenangan pada orang lain. Berikut ini adalah penggalan yang ditemukan dalam cerita Melodi Istimewa yang menunjukan perilaku menerima kekurangan orang lain dengan tidak mengolok-olok kekurangan. Jika hal ini terjadi, maka akan menimbulkan permusuhan. Mereka sama sekali tak pernah mengolok-olok kekuranganku.(Kristiani, Rifa’I, Muhadi, Sugiarto, IP, Ramadan, Anggen, Puspita,2017:98).
Nilai karakter gemar membaca
Nilai gemar membaca di temukan sebanyak tiga penggalan, yaitu
Ditunjukan dengan membaca buku komik untuk mendapatkan informasi tentang suatu virus. Ini ditemukan dalam cerita buku mini dea, yaitu sebagai berikut, “Dea juga sangat sibuk meminjamkan buku mini itu kepada teman-teman sekolahnya. Mereka jadi tau virus itu bisa menular melalui kontak darah atau luka.(Kristiani, Rifa’I, Muhandi, Sugiarto, IP, Ramadan, Anggen, Puspita,2017:122).
Nilai karakter pedduli social.
Berdasarkan hasil analisis, nilai peduli social yang ditemukan adalah
Sebanyak limabelas penggalan. Nilai peduli social ditunjukan dengan memberikan bantuan dan menunjukan sikap peduli terhadap sesame. Hal ini ditemukan dalam cerita sahabat-sahabat farhat, yaitu sebagai berikut“ sedangkan putri sering ke luar kota bersama orangtuanya untuk menyumbangkan uang, makanan, dan pakaian, sehingga membacakan buku cerita yang dibawanya untuk menghibur anak-anak korban bencana alam.(Kristiani, Rifa’I, Muhandi, Sugiarto, Ramadan, Anggen, Puspita,2017:65)
Nilai karakter tanggung jawab
Berdasarkan hasil analisis, nilai yang merupakan nilai tanggung jawab di
tunjukan dengan melaksanakan tugasnya yang diberikan. Hal ini sesuai dengan penggalan cerita Ayu dan Bunyi ting-ting.Aku yang bertugas menjaganya sepulang sekolah.(Kristiani, Rifa’I, Muhandi, Sugiarto, IP, Ramadan, Anggen, Puspita,2017:86)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, buku cerita anak hebat karya Tim penulis Jatim ditemukan sebanyak 14 muatan nilai karakter. Nilai karakter tersebut adalah nilai religious, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, rasa ingin tahu, cinta tanah air, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli social, dan tanggung jawab. Nilai karakter yang ditemukan di bagian cerita, ditunjukan, melalui tuturan tokoh secara langsung dan tidak langsung.
Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat diperhatikan bahwa buku cerita anak hebat memiliki nilai karakter didalamnya, yaitu 14 dari 18 nilai karakter. Cerita yang disajikan dalam buku ini diambil dari peristiwa atau kejadian di lingkungan sehari-hari, seperti di rumah dan sekolah, serta bercerita tentang pertemuan dan kekeluargaan. Dengan adanya nilai karakter didalamnya, buku ini termasuk baik untuk dijadikan buku bacaan bagi anak-anak, karena selain anak terhibur dengan cerita yang disajikan, buku ini dapat memberikan berbagai gambaran sikap, perilaku, serta tindakan yang mencerminkan nilai karakter.
Daftar Pustaka
Berg, B. L, & Lune, H.(2014).Qualitative Research Methods for the Social Sciences (Eighth Edition). London:Pearson.
Creswell, J.W (2018). Research Desingn, Qualitative, Qualitative, and Mixed Methods Approaches (fourth Edition) Terj. Achmad Fawaid dan Rianayati K.P Yogyakarta:Pustaka Belajar
Kristiani, D, Rifa’i, Y, Muhandi, E, et al. (2017). Cerita Anak Hebat oleh Tim penulis Buku Anak Jatim. Jakarta:PT Gramedia.
Lickona, T. (2018). Mendidik Untuk Membentuk Karakter. Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan Tentang Sikap Hormat Dan Bertanggung jawab. (Juma Abdu Wamaungo, Penerjemah.) Jakarta: PT Bumi Aksara.
Muthmainah, R. N, & Wulan, N.S (2016). Analisis Konten dan Nilai Religius dalam Komik kecil-kecil Punya Karya. Riksa Bahasa Volume 2, nomor 1, 87-93.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian pendidikan. Bandung: ALFABETA.
Suyanto, B, & Sutinah. (2013). Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Yaumi. (2016). Pendidikan Karakter. Jakarta: Prenada Media Group.
Zubaedi, (2013). Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.