Karakter Tamansiswa Pada Guru Profesional
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini merupakan studi kepustakaan dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan yang menggambarkan guru profesional yang berwatak Tamansiswa. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan berbagai sumber tertulis seperti artikel, jurnal dan dokumen yang relevan dengan penelitian dalam penelitian ini. Penelitian ini berfokus pada guru profesional yang berkarakter Tamansiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria guru profesional berkarakter Tamansiswa dan bagaimana tantangan guru profesional berkarakter Tamansiswa yang sesuai untuk pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru profesional berkarakter Tamansiswa memiliki peran yang sangat penting di era pendidikan 4.0. Guru profesional yang memiliki karakter Tamansiswa adalah guru yang mampu menerapkan trilogi kepemimpinan dan tiga pusat pendidikan Tamansiswa. Tantangan bagi guru profesional berkarakter Tamansiswa adalah mampu menjawab tantangan global dan mengikuti perkembangan kebutuhan kompetensi guru sesuai zamannya serta melibatkan sekolah, keluarga dan masyarakat dalam pembelajaran yang sinergis dalam membangun karakter siswa.
Article Details
References
Choi, T. (2013). Curriculum innovation through teacher certification: Evaluation of a government intervention and its effects on teacher development and English language pedagogy in South Korea. July 2013.
Clements, D. H., & Sarama, J. (2012). Hypothetical Learning Trajectories: A Special Issue of Mathematical Thinking and Learning. Taylor & Francis. https://books.google.co.id/books?id=FRzU1xWaXw8C
Detik.com. (2021). Nadiem: Indonesia Masih Kekurangan 1 Juta Guru ASN - News Liputan6.com. 2021. https://www.liputan6.com/news/read/4599634/nadiem-indonesia-masih-kekurangan-1-juta-guru-asn
Doig, B., & Groves, S. (2011). Japanese lesson study: Teacher professional development through communities of inquiry. Mathematics Teacher Education and Development, 13(1), 77–93.
DPR RI dan Presiden RI. (2005). Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. March, 25–27.
Geeraerts, K., Tynjälä, P., Heikkinen, H. L. T., Markkanen, I., Pennanen, M., & Gijbels, D. (2015). Peer-group mentoring as a tool for teacher development. European Journal of Teacher Education, 38(3), 358–377. https://doi.org/10.1080/02619768.2014.983068
Hajar, K. I., Pemikiran, D. ", & Perjuangannya, D. (2017). Museum Kebangkitan Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemdikbud. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Zitteliana, 19(8), 159–170.
Kemdikbud. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru. 235, 245. http://digilib.unila.ac.id/4949/15/BAB II.pdf
Kemdikbud. (2018). Mendikbud: Kuatkan Tripusat Pendidikan Untuk Cegah Terorisme. Kemdikbud. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/05/mendikbud-kuatkan-tripusat-pendidikan-untuk-cegah-terorisme
Kemdikbud. (2019a). Buku 4 Pedoman Kegiatan Pembinaan Keprofesian Keberlanjutan dan Angka Kreditnya. Buku 4 Pedoman Kegiatan Pembinaan Keprofesian Keberlanjutan Dan Angka Kreditnya, 1–81.
Kemdikbud. (2019b). Neraca Pendidikan Daerah Tahun 2019. 2019. https://npd.kemdikbud.go.id/?
Kemendikbud: Ini Alasan Perguruan Tinggi Indonesia Tertinggal dari Malaysia. (n.d.). Retrieved July 6, 2021, from https://edukasi.sindonews.com/read/407064/211/kemendikbud-ini-alasan-perguruan-tinggi-indonesia-tertinggal-dari-malaysia-1619215463?showpage=all
Kemendikbud. (2020). Dashboard ·GTK·. Dasboard GTK, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. https://referensi.data.kemdikbud.go.id/dashboardgtk/ptk_dash2.php?id=20
KemenpanRB. (2009). Permenpan Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Kementrian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi, 2009(75), 31–47.
Lim, C., Lee, C., Saito, E., & Haron, S. S. (2011). Taking stock of Lesson Study as a platform for teacher development in Singapore. Asia-Pacific Journal of Teacher Education, 39(4), 353–365. https://doi.org/10.1080/1359866X.2011.614683
Lunenberg, M., Dengerink, J., & Korthagen, F. (2014). Roles, Behaviour, and Professional Development of Teacher Educators. In The Professional Teacher Educator: (pp. IX, 167). https://doi.org/10.1007/978-94-6209-518-2
Mendiknas. (2007). Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru.
OECD. (2019). Programme for international student assessment (PISA) results from PISA 2018. Oecd, 1–10. https://www.oecd-ilibrary.org/education/pisa-2018-results-volume-iii_bd69f805-en%0Ahttps://www.oecd-ilibrary.org//sites/bd69f805-en/index.html?itemId=/content/component/bd69f805-en#fig86
Park, M., & So, K. (2014). Opportunities and challenges for teacher professional development: A case of collaborative learning community in South Korea. International Education Studies, 7(7), 96–108. https://doi.org/10.5539/ies.v7n7p96
Rahayu, N. A., & Wijaya, A. (2018). Hypothetical Learning Trajectory: A Case of Statistical Thinking. Journal of Physics: Conference Series, 1097(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1097/1/012109