IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS) SEBAGAI PEMBENTUK PENDIDIKAN BERKARAKTER
Main Article Content
Abstract
Literasi Sekolah dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca. Di SD Negeri di Wates pembentukan karakter dilakukan dengan implementasi Gerakan Literasi Sekolah, yakni membaca. Gerakan Literasi Sekolah merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang tua/ wali murid peserta didik), dan pemangku kepentingan di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan adanya dukung serta, komitmen dari pelaksana, maka tidak ada alasan kebijakan tidak dapat berjalan dengan baik.
Karakter gemar membaca adalah kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. karakter menghargai prestasi adalah karakter yang terwujud dalam bentuk sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Karakter yang bersahabat atau komunikatif maksudnya adalah suatu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Sumber daya manusia yang terlibat untuk mendukung kebijakan Gerakan Literasi Sekolah ini adalah seluruh warga sekolah baik kepala sekolah, guru, karyawan, siswa, dan orangtua siswa. Pendidikan karakter melalui Gerakan Literasi Sekolah tidak menjadi trend manakala hanya dijadikan komoditi, promosi dalam dunia pendidikan. Pendidikan karakter selalu berproses dan tidak pernah selesai dilakukan oleh individu. Proses itu terus menerus dilakukan untuk penyempurnaan.
Article Details
References
Abdillah, Adil Fathi. 2011. Membangun Masa Depan Anak. Solo: Pustaka Arafah.
Abdurrahman, Mulyono. 2011. Anak Berkesulitan Belajar Teori, Diagnosis, dan Remediasinya, Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmad, S., Kristiawan, M., Tobari, T., & Suhono, S. (2017). Desain Pembelajaran SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III Berbasis Karakter Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Iqra (Educational Journal), 2(2), 403-432. Annisa, I.N., 2017. Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (Gls) Di Sekolah Dasar(Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Purwokerto). Buchori, Mochtar. 1995. Transformasi Pendidikan. Jakarta: IKIP Muhammadiyah Jakarta Press.
Cresswell, J. W. 2009. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Los Angeles: Sage Publications.
Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: rajawali Pers.
Dirjen Dikdasmen. 2016. Panduan Gerakan Literasi di Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan MenengahKementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Ineraksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Farida, Anna, dkk. 2011. Sekolah yang Menyenangkan: Metode Kreatif Mengajar dan Pengembangan Karakter Siswa. Bandung: Penerbit Nuansa.
Farr, R. 1984. Reading: Trends an Challenges. Washington D. C.: National Education Association.
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.
Hadiyanto. 2004. Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kartono, K. 1980. Pengantar Metodologi Research Sosial. Bandumg: Penerbit Kartono, Kartini. 1985. Bimbingan dan Dasar-dasar Pelaksanaanya. Jakarta: Rajawali Pers.
Kompasiana.com. 2016 Meningkatkan Minat Baca Siswa Indonesia Melalui GLS. Diakses tanggal 16 Oktober 2017 dari https://www.kompasiana.com/didno76/meningkatkan-minat-baca-siswa-indonesia-melalui-gls.
Kristiawan, M. (2015). A Model of Educational Character in High School Al-Istiqamah Simpang Empat, West Pasaman, West Sumatera. Research Journal of Education, 1(2), 15-20.
Kristiawan, M. (2016). Telaah Revolusi Mental dan Pendidikan Karakter dalam Pembentukkan Sumber Daya Manusia Indonesia Yang Pandai dan Berakhlak Mulia. Ta'dib, 18(1), 13-25.
Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character:How Our School Can Teach Respect andResponsibility. New York: BantamBooks.
Margono, S. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rusmaini. 2011. Ilmu Pendidikan. Palembang: Grafika Telindo Press.
Suharsimi, Arikunto, 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Stone, Randi. 2013. Cara-cara Terbaik Untuk Mengajar Reading. Jakarta: Indeks.
Tilaar, H.A.R. 2001. Pendidikan Untuk Masyarakat Indonesia Baru. Jakarta: PT Grasindo.
Wulandari, R., 2017. Implementasi Kebijakan Gerakan Literasi Sekolah Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Lukman Al Hakim International(Doctoral dissertation, Fakultas Ilmu Pendidikan).