Studi Fenomenologi Kualitas Hidup Pekerja Alih Daya (Outsourcing)
DOI:
https://doi.org/10.30738/spirits.v9i2.6326Abstract
Abstract. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaanâ€bagaimana kualitas hidup pekerja alih daya di PT. Angkasa Pura Support Manado?â€Â Pengambilan data dilakukan dengan wawancara terstruktur pada 3 subjek. Syarat subjek yang gunakan adalah pekerja alihdaya yang telah bekerja lebih dari 2 tahun di PT. Angkasa Pura Manado. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah, pertama, keyakinan akan nilai-nilai kehidupan yang dikembangkan dari pola budaya dan keyakinan religius, ternyata mampu memberikan peran besar bagi pekerja alih daya dalam memahami dan menarik makna atas kejadian kurang mengenakkan bagi kehidupannnya secara umum. Kerangka kualitas hidup juga terbantu ketika pekerja alih daya mampu mengembangkan kepekaan terhadap humor, yang setidaknya bisa membangkitkan suasana hati positif, serta modal menjalin hubungan baik dengan orang lain. Pekerja alih daya, dengan preferensi budaya dan nilai sosialnya cenderung membangun keyakinan bahwa bekerja keras akan menghasilkan konsekuensi logis berupa kesejahteraan dan ketercukupan, namun ternyata belum dicapai. Kedua, penelitian ini berhasil mengungkapkan afek-afek negatif yang dominan pada pekerja alih daya, yakni ketidakberdayaan, ketidakpastian dan rasa tidak aman. Yang mana hal tersebut merupakan dampak langsung dari sistem kerja alih daya saat ini. Menghadapi afek-afek tersebut, pekerja alih daya ternyata juga memiliki faktor penguat kualitas hidupnya, yakni faktor sosial yang diwujudkan dalam bentuk dukungan sosial dari keluarga maupun dari orang-orang terdekat, juga adanya peran relasi atau jaringan sosial dalam memberikanâ€sedikit†rasa aman. Â
Kata Kunci: kualitas hidup, pekerja alih daya, manado
References
Andina, E. (2013). Ketidakpuasan buruh alih daya. Info Singkat Kesejahteraan Sosial, 4(9), 9-12.
Borg, I., & Elizur, D. (1992) Job insecurity; Correlates, moderators and measurement. International Journal of manpower, 13(2), 13-26.
Borgatti, S. P., Everett, M. G., & Johnson, J. C. (2013). Analyzing social networks. London: Sage Publications.
Bretz, R. D., & Thomas, S. L. (1992). Perceived equity, motivation, and final-offer arbitration in major league baseball. Journal of Applied Psychology, 77(3), 280-287.
Cole D. C, Robson, L. S., Lemieux-Charles, L., McGuire, W., Sicotte, W & Champagn, F. (2005). Quality of working life indicators in Canadian health care organizations: a tool for healthy, health care workplaces? Occupational Medicine, 4(55), 54–59.
Cresswel, J. W. (2003). Qualitative inquiry and researche design: Choosing among five approaches. California: Sage Pub. Inc.
Danna, K., & Griffin, R. W. (1999). Health and wellbeing in the workplace: A review and synthesis of literature. Journal of Management, 25(3), 357–384.
Diener, E. (1992) Assesssing subjective well-being: progress and opportunities. Social Indicator Research, 16, 263-274.
Diener, E. (2009). The science of well-being the collected works of Ed Diener. Netherland: Springer.
Eddington, N., & Shuman, R. (2005). Subjective well being (happiness). Continuing psychology education: 6 continuing education hours. Diunduh 20 Juni 2016 dari http://www.texcpe.com/cpe/PDF/cahappiness.
Eid, M., & Larsen R.J. (2008). The science of subjective well-being. London: The Guilford Press.
Ernawati, S., & Kholid, A. (2012). Semangat kerja karyawan ditinjau dari konsep penerimaan diri. Talenta, 1(1), 43-57.
Franceschini, F., Galetto, A., Pignatelli, M., & Varetto, J. (2003). Outsourcing: guidelines for a structured approach. Benchmarking An International Journal, 10(3), 246-260.
Fredericson, J. (2000). Humour style, subjective well being an anxiety among university student. World Applied Science Journal, 2(5), 464-469.
Gonzalez, J. L. (2000). Sociocultural factors predicting subjective experience of emotion:a collective level analysis. Psicothema, 12, 55-69.
Harland, C., Louise, K., Richard L., & Helen, W. (2005). Outsourcing: assessing the risks and benefits for organizations, sector and nations. International Journal of Operation & Production Management, 25(9), 831-850.
Johnson, J. W & Johnson, F. D. (1991). Joining together: group theory and group skill seventh edition. Boston: Allyn & Bacon.
Kraimer, M. L., Wayne, S. J., Liden, R. C., & Sparrowe, R. T. (2005). The role of job security in understanding the relationship between employees perceptions of temporary workers and employees performance. Journal of Applied Psycholog, 90(2), 389–398.
Kreitler, S., & Ben, M. W. (2004). Quality of Life in Children. New York, John Wiley n Sons.
McCarty, C., Eric, C. J., Albert, J.F, Arthur, D. M., Graham, A T., & Linda, M. W. (2013). Cross-Cultural and Site-Based Influences on Demographic, Well-being, and Social Network Predictors of Risk Perception in Hazard and Disaster Settings in Ecuador and Mexico. Human Nature, 24, 5–32.
Muftah, H., & Hanan, L. (2011). Impact of QWL on Employee Satisfaction Case of Oil and GasIndustry in Qatar. International Scientific Press, 1(2), 107-134 .
Ritzer, G., & Douglas J. G. (2007). Teori sosiologi modern. Jakarta, Kencana Predana Media Group.
Rosenbaum, M. (1998). Learned resourcefulness, stress, and self-regulation. Dalam S. Fisher & J. Reason (Eds.), Handbook of life stress, cognition and health (pp. 483–496). Chichester, UK: Wiley.
Saptorini, I., & Jafar S. (2005). Kekuatan Sosial Serikat buruh: Putaran baru dalam perjuangan menolak Outsourcing. Jakarta: Trade Union Right.
Siedlecki, K.L., Salthouse, T.A., Oishi, S., & Jeswani, S. (2014). The Relationship Between Social Support and Subjective Well-Being Across Age. Social Indicators Research, 112(2), 31-48.
Sirgy, J.M., Efraty, D., Siegel, P., & Lee, D., (2001). A new measure of quality of work life (QWL) based on need satisfaction and spillover theories. Social Indicators Research, 55(3), 241–302.
Sirgy, M.J. & Reilly, N.P. & Wu, J., & Efraty, D., A work-life identity model of well-being: Towards a research agenda linking quality-ofwork-life (QWL) programs with quality of life (QOL). Applied Research Quality Life, 3(3), 181-202.
Sitkin, S. B., & Weingart, L. R. (1995). Determinants of risky decision making behavior: A test of the mediating role of risk perceptions and risk propensity. Academy of Management Journal, 38, 1573-1592.
Standing, G. (1999). Global labour flexibility. New York, St. Martin's Press.
Steger, M. F., & Frazier, P. (2005). Meaning in life: One link in the chain from religion to well-being. Journal of Counseling Psychology, 52, 574-582.
Subandi (2011). Sabar sebuah konsep psikologi. Jurnal Psikologi, 38(2),215-227.
Thorson, J. A., Powell F.C., Sarmany-Schuller, I., & Hampes, W.P. (1997). Psychological Health and Sense Of Humor. Journal Of Clinical Psychology, 53, 605-619.
World Health Organization. (1997). WHOQL: Measuring quality of life. Geneva: WHO.