Kebersyukuran pada orang tua anak berkebutuhan khusus

Authors

  • Aulia Rahman Putra Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Indonesia
  • Nila Anggreiny Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
  • Septi Mayang Sarry Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30738/spirits.v10i1.6532

Abstract

Abstrak. Orang tua yang memiliki lebih dari satu anak berkebutuhan khusus mengalami berbagai permasalahan yang lebih instens. Orang tua juga dituntut untuk mengusahakan yang terbaik dengan keterbatasan yang dimiliki oleh anak mereka tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mengusahakan yang terbaik bagi anak, dibalik permasalahan yang mereka alami adalah dengan bersyukur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kebersyukuran pada orang tua yang memiliki lebih dari satu anak berkebutuhan khusus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Partisipan penelitian berjumlah empat orang yang terdiri dari dua orang tua yang memiliki lebih dari satu anak berkebutuhan khusus. Prosedur analisa data menggunakan metode Moustakas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua yang bersyukur ketika memiliki lebih dari satu anak berkebutuhan khusus, akan selalu mendoakan anak sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan, menerima keadaan anak, mengusahakan yang terbaik untuk anak, memiliki afek yang positif dan merasakan kepuasan hidup, memiliki sifat prososial, mengalami peningkatan dari segi ibadah, mengambil hikmah dari kondisi anak dan mengikuti acara yang berhubungan dengan keterbatasan anak. Selain itu, orang tua juga akan belajar dari pengalaman pengasuhan terhadap anak yang berkebutuhan khusus sebelumnya. Kebersyukuran pada orang tua dipengaruhi oleh faktor religiusitas, dukungan sosial dan kondisi anak.

Kata kunci : Anak berkebutuhan khusus, Kebersyukuran, Orang tua


References

Aji, W., Nashori, F., & Sulistyarini, I. (2013). Pengaruh pelatihan kebersyukuran terhadap penerimaan orang tua pada anak retardasi mental. Jurnal Psikologi Integratif, 1(1), 97-104. https://doi.org/10.14421/jpsi.2013.%25x

Cahyono, E. W. (2014). Pelatihan gratitude (bersyukur) untuk penurunan stres kerja karyawan di PT. X. CALYPTRA, 3(1), 1-15. http://www.journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/view/1659

Emmons, R. A., & Kneezel, T. T. (2005). Giving thanks: Spiritual and religious correlates of gratitude. Journal of Psychology and Christianity, 24(2), 140-148.

Emmons, R. A., & Shelton, C. M. (2002). Gratitude and the science of positive psychology. Dalam Snyder, C. R., & Lopez, S. J (Eds), Handbook of positive psychology (hlm. 459-471). New York: Oxford University Press.

Forster, D. E., Pedersen, E. J., Smith, A., McCullough, M. E., & Lieberman, D. (2017). Benefit valuation predicts gratitude. Evolution and Human Behavior, 38(1), 18-26. https://doi.org/10.1016/j.evolhumbehav.2016.06.003

Hambali, A., Meiza, A., & Fahmi, I. (2015). Faktor-faktor yang berperan dalam kebersyukuran (gratitude) pada orang tua anak berkebutuhan khusus perspektif psikologi Islam. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(1), 94-101.

Jones, D. L. E. (2011). The joyful experiences of mothers of children with special needs: An autoethnographic study. Indiana: Ball State University.

Lazarus, R. S., & Lazarus, B. N. (1994). Passion and reason: Making sense of our emotions. New York: Oxford University Press.

Matters, E. D. C. (2007). Disabled children and child poverty. London: Every Disabled Child Matters.

McCullough, M. E., Emmons, R. A., & Tsang, J. A. (2002). The grateful disposition: A conceptual and empirical topography. Journal of Personality and Social Psychology, 82(1), 112-117. https://psycnet.apa.org/doi/10.1037/0022-3514.82.1.112

Meiza, A., Puspasari, D., & Kardinah, N. (2018). Kontribusi gratitude dan anxiety terhadap spiritual well-being pada orang tua anak berkebutuhan khusus. Humanitas: Jurnal Psikologi Indonesia, 15(1), 1-10. https://dx.doi.org/10.26555/humanitas.v15i1.6599

Meyers, M. K., Lukemeyer, A., & Smeeding, T. (1998). The cost of caring: Childhood disability and poor families. Social Service Review, 72(2), 209-233. https://doi.org/10.1086/515751

Morgan, P. L. (2009). Parenting your complex child: Become a powerful advocate for the autistic, down syndrome, PDD, bipolar, or other special-needs child. New York: AMACOM.

Moustakas, C. (1994). Phenomenological research methods. California: Sage Publication.

Murisal, M., & Hasanah, T. (2017). Hubungan bersyukur dengan kesejahteraan subjektif pada orang tua yang memiliki anak tunagrahita di SLB Negeri 2 Kota Padang. KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal), 4(2), 81-88. https://doi.org/10.24042/kons.v4i2.2176

Nura, A., & Sari, K. (2018). Kebersyukuran pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Jurnal Ecopsy, 5(2), 73-80. http://dx.doi.org/10.20527/ecopsy.v5i2.5041

Prasa, B.A. (2012). Stres dan koping orang tua dengan anak retardasi mental. Empathy, 1(1), 210-224.

Rothenberg, W. A., Pirutinsky, S., Greer, D., & Korbman, M. (2015). Maintaining a grateful disposition in the face of distress: The role of religious coping. Psychology of Religion and Spirituality, 8(2), 134-140. https://doi.org/10.1037/rel0000021

Schieve, L. A., Blumberg, S. J., Rice, C., Visser, S. N., & Boyle, C. (2007). The relationship between autism and parenting stress. Pediatrics, 119(1), 114-121. https://doi.org/10.1542/peds.2006-2089Q

Smith, A., Pedersen, E. J., Forster, D. E., McCullough, M. E., & Lieberman, D. (2017). Cooperation: The roles of interpersonal value and gratitude. Evolution and Human Behavior, 38(6), 695-703. https://doi.org/10.1016/j.evolhumbehav.2017.08.003

Smith, R. H., Parrott, W. G., Diener, E., Hoyle, R. H., & Kim, S. H. (1999). Dispositional envy. Personality and Social Psychology Bulletin, 25, 1007-1020. https://doi.org/10.1177%2F01461672992511008

Snyder, C. R., & Lopez, S. J. (2002). Handbook of positive psychology. New York: Oxford University Press.

Wardani, D. S. (2009). Strategi coping orang tua menghadapi anak autis. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 11(1), 26-35. https://doi.org/10.23917/indigenous.v11i1.1628

Wijaya, Y. D. (2015). Positive parenting program (triple p) sebagai usaha untuk menurunkan pengasuhan disfungsional pada orang tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus (dengan diagnosa autis dan ADHD). Jurnal Psikologi, 13(1), 21-25.

Wijayanti, D. (2015). Subjective well-being dan penerimaan diri ibu yang memiliki anak down syndrome. Jurnal psikologi UNMUL, 4(1), 120-130.

Wood, A. M., Joseph, S., & Linley, P. A. (2007). Coping style as a psychological resource of grateful people. Journal of Social and Clinical Psychology, 26(9), 1076-1093. https://doi.org/10.1521/jscp.2007.26.9.1076

Wood, A. M., Joseph, S & Maltby J. (2009). Gratitude predicts psychological wellbeing above the big five facet. Personality and Individual Differences, 46(4), 443-447. https://doi.org/10.1016/j.paid.2008.11.012

Published

2019-11-15

How to Cite

Putra, A. R., Anggreiny, N., & Sarry, S. M. (2019). Kebersyukuran pada orang tua anak berkebutuhan khusus. Jurnal Spirits, 10(1), 27–40. https://doi.org/10.30738/spirits.v10i1.6532

Citation Check