Instructional design: urgensi kurikulum budaya berbasis muatan lokal kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur

Authors

  • Yus Mochamad Cholily Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, Indonesia, Indonesia
  • Baiduri Baiduri Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, Indonesia, Indonesia
  • Arina Restian Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, Indonesia, Indonesia
  • Beti Istanti Suwandayani Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, Indonesia, Indonesia
  • Tyas Deviana Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, Indonesia, Indonesia
  • Kuncahyono Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia
  • Vivi Kurnia Herviani Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, Indonesia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30738/tc.v6i2.13676

Keywords:

Independent Curriculum, Cultural Curriculum, Local Content, Lembata Regency, East Nusa Tenggara, Kurikulum Merdeka, Kurikulum Budaya, Muatan lokal, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur

Abstract

Local content learning has yet to be fully implemented administratively in Lembata District. This condition is because Lembata Regency has a variety of cultures in each District. Several examples of the use of regional languages have a type with unique and distinctive nuances. This research aims to produce a curriculum set product equipped with a lesson plan (RPP) that accommodates learning in the context of local culture. This research is a research and development with the ASSURE model. The test subjects (users) in this study were teachers and fourth-grade students at SD Naga Wutung District, Lembata Regency. Data was collected using a curriculum expert validation questionnaire and a test questionnaire for users (teachers and students). The results of the data findings were then processed and analyzed descriptively. Based on the validation results of curriculum experts, a score of 83% was obtained with valid criteria and feasible to use. Based on user trials (teachers and students), a score of 85% was obtained with applicable standards but needed to be supplemented with other teaching media in the form of technology-based media. Implementing Lembata District's culture-based curriculum implies that teachers can implement learning and develop learning tools based on cultural curriculum offerings under the applicable curriculum. 

Keyword: Independent Curriculum; Cultural Curriculum; Local Content; Lembata Regency; East Nusa Tenggara

References

Adams, W. K., & Wieman, C. E. (2011). Development and validation of instruments to measure learning of expert‐like thinking. International Journal of Science Education, 33(9), 1289–1312.

Adi, P. W., Martono, T., & Sudarno, S. (2021). Pemicu Kegagalan Pada Pembelajaran di Sekolah Selama Pandemi di Indonesia (Suatu Studi Pustaka). Research and Development Journal of Education, 7(2), 464–473.

Ahmad, S. (2014). Problematika kurikulum 2013 dan kepemimpinan instruksional kepala sekolah. Jurnal Pencerahan, 8(2).

Akbar, S., & Sriwiyana, H. (2011). Pengembangan kurikulum dan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. Yogyakarta: Cipta Media.

Alfin, J. (2014). Analisis karakteristik siswa pada tingkat sekolah dasar.

Bashori, B., & Ardinini, A. M. (2021). Kebijakan Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Dan Sastra Minangkabau di Sd/Smp Kota Pariaman Sebagai Upaya Pelestarian Budaya. HIKMAH: Jurnal Pendidikan Islam, 10(1), 91–105.

Cappel, J. J., & Hayen, R. L. (2004). Evaluating e-learning: A case study. Journal of Computer Information Systems, 44(4), 49–56.

Firdaus, H., Laensadi, A. M., Matvayodha, G., Siagian, F. N., & Hasanah, I. A. (2022). Analisis Evaluasi Program Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(4), 686–692.

Hamlin, M. D. (2022). Developing Self-Directed Learning Skills for Lifelong Learning. In Self-Directed Learning and the Academic Evolution From Pedagogy to Andragogy (pp. 209–234). IGI Global.

Inayati, U. (2022). Konsep dan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Abad-21 di SD/MI. ICIE: International Conference on Islamic Education, 2, 293–304.

Jonassen, D. H. (2013). Evaluating constructivistic learning. In Constructivism and the technology of instruction (pp. 137–148). Routledge.

Joyo, A. (2018). Gerakan literasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia berbasis kearifan lokal menuju siswa berkarakter. Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra Dan Pengajaran), 1(2), 159–170.

Kuncahyono, K. (2018). Pengembangan E-Modul (Modul Digital) dalam Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar. JMIE (Journal of Madrasah Ibtidaiyah Education), 2(2), 219–231.

Maryamah, E. (2017). Pengembangan budaya sekolah. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 2(02), 86–96.

Mubarok, A. A., Aminah, S., Sukamto, S., Suherman, D., & Berlian, U. C. (2021). Landasan Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia. Jurnal Dirosah Islamiyah, 3(1), 103–125.

Nurwiatin, N. (2022). Pengaruh pengembangan kurikulum merdeka belajar dan kesiapan kepala sekolah terhadap penyesuaian pembelajaran di sekolah. Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi, 9(2), 472–487.

Prasetyo, A. R., & Hamami, T. (2020). Prinsip-prinsip dalam Pengembangan Kurikulum. PALAPA, 8(1), 42–55.

Rahmadhani, P., Widya, D., & Setiawati, M. (2022). Dampak Transisi Kurikulum 2013 Ke Kurikulum Merdeka Belajar Terhadap Minat Belajar Siswa. JUPEIS: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 1(4), 41–49.

Ritonga, M. (2018). Politik dan Dinamika Kebijakan Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia Hingga Masa Reformasi. Bina Gogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 5(2).

Rohimah, I. S., Hufad, A., & Wilodati, W. (2019). Analisa penyebab hilangnya tradisi Rarangkén (Studi Fenomenologi pada Masyarakat Kampung Cikantrieun Desa Wangunjaya). Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development, 1(1), 17–26.

Sisdiknas. (2006). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Smaldino, S. E., Lowther, D. L., & Mims, C. (2019). Instructional Technology and Media for Learning 12th Edition by Sharon E. Smaldino Northern Illinois University Deborah L. Lowther University of Memphis Clif Mims (z-lib.org).pdf.

Suryaman, M. (2020). Orientasi Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar. Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 1(1), 13–28.

Published

2023-01-22

How to Cite

Cholily, Y. M. ., Baiduri, B., Restian, A., Suwandayani, B. I., Deviana , T. ., Kuncahyono, & Herviani, V. K. (2023). Instructional design: urgensi kurikulum budaya berbasis muatan lokal kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur. Taman Cendekia: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 6(2), 70–79. https://doi.org/10.30738/tc.v6i2.13676

Citation Check